
Product Tech Connect by Ayoconnect undang seluruh pelaku badan usaha koperasi untuk diskusi terbuka dengan Kementerian Koperasi dan UMKM mengenai digitalisasi koperasi di era revolusi industri 4.0 melalui roadmap pengembangan koperasi modern
AlpaNews.com – Digitalisasi koperasi untuk mempercepat pertumbuhan bisnis diperkirakan terus mengalami pertumbuhan. Melalui adopsi digital, berbagai bidang usaha koperasi seperti koperasi simpan pinjam maupun penjualan barang dapat meningkatkan pengelolaan manajemen kelembagaan, memberikan pertanggungjawaban bisnis yang transparan, akuntabel dan mampu bersaing di persaingan usaha yang semakin ketat.
Sebagai gambaran, perkembangan koperasi di Indonesia pada tahun 2022 telah mencapai 130.354 unit dan memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional sebesar 5,1 persen. Volume usaha koperasi pun tercatat menyentuh angka Rp154 triliun dengan 22 juta anggota. Di lain sisi, nilai ekonomi digital Indonesia pun mencapai 77 miliar dollar AS pada 2022 dengan pangsa pasar lebih dari 40 persen dan diperkirakan terus mengalami pertumbuhan.
Seiring meningkatnya angka penetrasi penggunaan teknologi untuk akses kebutuhan sehari-hari, digitalisasi koperasi mampu meningkatkan kualitas pelayanan anggota dengan pelayanan cepat dan mudah.
Kolaborasi sinergis antara regulator, koperasi, penyedia infrastruktur digital dan perusahaan fintech menjadi salah satu upaya untuk mengoptimalisasi potensi badan usaha koperasi. Layanan yang ditawarkan oleh fintech dapat digunakan untuk memperluas jangkauan layanan koperasi melalui adopsi Open Finance dengan penerapan embedded finance, produk digital dan integrasi API.
Product Tech Connect by Ayoconnect yang diadakan di Connect Lounge pada Selasa, 23 Mei ikut menyoroti tren, perkembangan, dan kasus penggunaan teknologi bersama pelaku badan usaha koperasi khususnya modernisasi koperasi untuk mempercepat pertumbuhan bisnis.
Dalam tema “Modernisasi Koperasi dalam Era Digital: Implementasi Digitalisasi Koperasi Sebagai Penguatan Ekonomi Kerakyatan Di Era Revolusi Industri 4.0”, acara ini mengundang sederet narasumber dari ekosistem keuangan dan koperasi termasuk Kementerian Koperasi dan UKM, Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia, dan perusahaan teknologi global dalam industri pembayaran, Mastercard.
Salah satu poin hasil diskusi panel yang dihadiri oleh Bapak Cecep Setiawan selaku Kepala Bidang Pembaharuan Perkoperasian, Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Bapak Radius Usman, S.Si, MM selaku Wakil Direktur Utama Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia dan Bapak Nur Hasan selaku Manager, Social Impact, Mastercard Center for Inclusive Growth, Mastercard Indonesia adalah roadmap pengembangan koperasi modern tahun 2021 – 2024 terdiri dari Pemodelan, Replikasi, Massifikasi dan Pemantapan. Fokus pengembangan modernisasi koperasi di tahun 2023 adalah melalui integrasi koperasi modern di berbagai wilayah. Integrasi ini dapat dilakukan dengan penyelarasan program pengembangan koperasi modern dengan Kementerian/Lembaga (K/L) terkait dan penyebarluasan model koperasi modern melalui berbagai media.
Dalam pengembangannya, koperasi juga dihimbau untuk tetap memegang teguh asas kekeluargaan dan dalam mengembangkan kegiatan memiliki nilai manfaat untuk semua anggota. Langkah melakukan digitalisasi koperasi sesuai asas dapat dicapai dengan; menentukan tujuan pencapaian yang jelas, membentuk tim yang kompeten dan mampu mengoperasionalkan teknologi, pemanfaatan database sebagai bahan untuk analisa dan pengambilan keputusan serta menentukan skala prioritas dalam melakukan transformasi digital.
Saat membuka acara CFO Ayoconnect, Alex Jatra menambahkan, “Kerja sama sinergis merupakan salah satu strategi untuk mempercepat digitalisasi dan modernisasi koperasi. Acara Product Tech Connect merupakan wujud komitmen Ayoconnect untuk terus mendukung perkembangan usaha berbagai skala melalui diskusi dengan seluruh pemain di ekosistem tersebut. Ke depannya, Ayoconnect akan terus mendukung percepatan digitalisasi koperasi – terutama dari sisi Open Finance.”