AlpaNews.com – Electrum, perusahaan patungan (joint venture) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (“Grup GoTo”, IDX: GOTO) dan PT TBS Energi Utama Tbk (IDX: TOBA), pada hari ini 12 November 2022 menandatangani pokok-pokok kerja sama terms sheet (Heads of Agreement Terms Sheet) dengan Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE) yang merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero).
Penandatanganan kesepakatan dilakukan oleh Managing Director Electrum, Patrick Adhiatmadja dan Chief Executive Officer Pertamina NRE, Dannif Danusaputro.
Electrum dan Pertamina NRE akan menjajaki kerja sama ekosistem kendaraan listrik termasuk kolaborasi terkait infrastruktur baterai seperti pengembangan teknologi, manufaktur, hingga komersialisasi.
Langkah ini kembali menegaskan komitmen Electrum sebagai penggagas gerakan pembangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi serta terlengkap di Indonesia.
Managing Director Electrum, Patrick Adhiatmadja menyatakan kesiapan perusahaan untuk menghadirkan ekosistem kendaraan listrik yang lengkap dan terintegrasi. “Electrum dan Pertamina NRE siap mendukung tercapainya target transformasi energi nasional. Potensi adopsi kendaraan listrik di Indonesia, membutuhkan kolaborasi menyeluruh dari berbagai pihak, termasuk swasta dan BUMN, agar ekosistem kendaraan listrik dapat berkembang secara optimal dan dapat dimanfaatkan secara luas.”
Dalam kesempatan yang sama, Dannif Danusaputro, CEO Pertamina NRE menyampaikan, “Perubahan dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik cepat atau lambat pasti terjadi. Pertamina NRE melalui Indonesia Battery Corporation berpartisipasi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Kami yakin kolaborasi dengan berbagai pihak akan mempercepat pengembangan ekosistem ini, termasuk kerja sama strategis dengan Electrum ini.”
Pengembangan Kendaraan Listrik
Lebih lanjut, Patrick dalam pemaparan di acara BloombergNEF Summit Bali 2022 menyampaikan bahwa Indonesia telah berada di jalur yang tepat untuk mengakselerasi adopsi kendaraan listrik di Asia Tenggara. Menurutnya, pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dapat memberikan nilai tambah terhadap ekonomi senilai 10 Miliar Dolar AS dan membuka sampai dengan 200.000 lapangan pekerjaan baru hingga 2030.