Komponen, Metode Stabilisasi dan Sensor Kamera di Ponsel

Kamera merupakan alat yang digunakan dalam kegiatan fotografi untuk merekam objek yang ditangkap oleh lensa, kemudian dapat disimpan dan diolah lebih lanjut. Kini, kamera telah disematkan pada ponsel dan pertarungan teknologi diantara vendor ponsel satu dekade terakhir telah membawa tren baru bagi dunia dimana ponsel kamera telah menjadi kebutuhan mendasar.
History
Bila berbicara kamera pada ponsel, masih jadi perdebatan ponsel mana yang pertama kalinya menggunakan kamera. Ada yang mengatakan Samsung merupakan brand pertama yang memproduksi ponsel dengan fitur kamera pada Juni 2000 melalui SCH-V200 dengan layar 1,5 inci dan mampu mengambil 20 foto beresolusi 350.000 piksel atau setara dengan 0,35 megapiksel. Pada perangkat ini ponsel dan komponen kamera dipisah dan ketika ingin melihat foto, ponsel harus dihubungkan ke komputer.
Sementara yang lainnya percaya bahwa fitur kamera pertama diproduksi oleh Sharp dan dijual di Jepang pada November 2000. Produk Sharp J-SH04 yang dijual oleh operator J-Phone (sekarang SoftBank Mobile) memakai kamera resolusi 110.000 piksel atau 0,11 megapiksel. Perangkat ini bisa mengirim foto secara elektronik melalui jaringan nirkabel.
Komponen
Ada banyak jenis kamera dengan cara kerja yang berbeda pula, namun prinsip dan komponen dasar dari semua kamera tersebut sebenarnya sama. Berikut komponen dasar yang terdapat dalam kamera:
1. Lensa
lensa merupakan komponen optik yang berfungsi untuk mengumpulkan dan meneruskan pancaran-pancaran partikel cahaya yang jatuh ke permukaannya.
Peran lensa sangatlah penting, karena merupakan gerbang utama dari partikel cahaya yang masuk ke dalam kamera. Lensa yang bermutu tinggi akan menghasilkan gambar yang lebih berkualitas. Tentu mutu lensa akan berpengaruh juga pada harga jual lensa tersebut.
2. Media perekam
Komponen yang digunakan untuk merekam hasil dari pola cahaya yang diterima oleh kamera. Pada ponsel, media perekam tentu saja digital.
3. Alat pembidik
Disebut juga viewfinder. Pada kamera ponsel, alat pembidik berupa LCD yang menampilkan secara langsung pola cahaya yang diterima oleh kamera.
4. Tombol jepret (shutter)
Gunanya untuk membuka alat penghalang media perekam (curtain), sehingga media perekam terekspos pada cahaya, dan dapat mulai merekam cahaya/gambar pada saat kita siap. Pada smartphone tombol jepret ini bisa pada LCD (layar sentuh) atau menggunakan tombol sendiri yang diletakkan pada sisi ponsel.
5. LED Flash
Kebanyakan ponsel berkamera memiliki LED flashmeskipun ada juga ponsel yang tidak menyertakan LED flash. LED flash (disebut juga blitz) adalah alat yang menghasilkan kilatan cahaya dalam waktu singkat. Gunanya untuk menambah pencahayaan dalam frame. Umumnya digunakan pada suasana gelap atau kurang cahaya.
Cara kerja flash mirip seperti lampu. Bedanya, kalau lampu menyala terus-menerus, flash hanya menyala dalam waktu yang sangat singkat, yaitu antara 1/1000 sampai 1/20000 detik saja. Walaupun hanya menyala dalam waktu singkat, cahaya yang dikeluarkan flash cukup terang. Maka pada keadaan normal, flash cukup membantu pencahayaan sampai batas tertentu ketika dibutuhkan.
Metode Stabilisasi, OIS dan DIS
Dalam proses pengambilan gambar atau sebuah objek bisa jadi hasilnya kabur atau ngeblur. Karenanya fungsi stabilisasi pada kamera menjadi penting. Dahulu, satu-satunya cara untuk mengurangi efek gerakan tangan adalah dengan menggunakan stabilisasi optik yang terpasang di lensa.
Metode stabilisasi saat ini dapat dibagi menjadi 2 yaitu OIS dan DIS. OIS atau Optical Image Stabilization adalah mekanisme yang digunakan dalam kamera atau video kamera yang menstabilkan gambar yang direkam dengan memvariasikan jalur optik ke sensor. OIS menjadi populer sejak LG mengeluarkan LG G2 pada September 2013.
Teknologi ini diimplementasikan dalam lensa itu sendiri, atau dengan memindahkan sensor sebagai elemen terakhir di jalur optik. Elemen kunci dari semua sistem stabilisasi optik adalah bahwa mereka menstabilkan gambar yang diproyeksikan pada sensor sebelum sensor mengkonversi gambar menjadi informasi digital. Sedangkan DIS (Digital Image Stabilization) dimana berbaikan gambar dilakukan dengan lebih menekankan perbaikan gambar secara digital. Sebenarnya Samsung juga sudah lama menggunakan teknologi OIS yang kini disebut Smart OIS.
Sensor CMOS
Bila Anda pernah memperhatikan spesifikasi pada ponsel, pasti pernah melihat istilah kamera CMOS. Sebenarnya CMOS (Complementary metal–oxide–semiconductor) adalah sebuah jenis utama dari rangkaian terintegrasi. Teknologi CMOS digunakan di mikroprosesor, pengontrol mikro, RAM statis, sirkuit logika digital lainnya. Teknologi CMOS juga digunakan dalam banyak sirkuit analog, seperti sensor gambar termasuk kamera ponsel.
Pada kamera bersensor CMOS, ada beberapa transistor dalam setiap pixel yang memperkuat dan memindahkan elektron dengan menggunakan kabel. Sensor CMOS disebut lebih fleksibel karena membaca setiap pixel secara individual.
Kamera bersensor CMOS berfungsi mengubah cahaya menjadi elektron. Anggap saja sensor yang digunakan di kamera digital seperti memiliki ribuan bahkan jutaan sel surya yang kecil dalam bentuk matrik dua dimensi. Masing-masing sel akan mentransform cahaya dari sebagian kecil gambar yang ditangkap menjadi elektron. Kedua sensor tersebut melakukan pekerjaan tersebut dengan berbagai macam teknologi yang ada.