Setelah menanti sekian lama, akhirnya Toyota resmi mengenalkan penyegaran untuk Fortuner dan Hilux. Facelift ini bisa dikatakan cukup besar, walau ada yang tak berubah. Fortuner Facelift kini hadir dengan dua varian, yaitu standar dan Legender. Varian ini bisa dikatakan sebagai yang paling tinggi, dan banderolnya katanya hampir menyentuh Rp 900 juta!
Fortuner Facelift Dengan Dua Varian
Meski disebut facelift, Toyota menghadirkan satu varian baru untuk Fortuner, yaitu Legender. Sebenarnya Legender dibuat untuk menggantikan posisi varian TRD Sportivo yang sudah menjadi varian andalan SUV ini. Lalu apa bedanya dengan Fortuner biasa?
Tentu saja varian ini menghadirkan bentuk wajah yang berbeda dengan Fortuner biasa. Seolah tampangnya agak mirip dengan mini SUV Raize, tapi dengan sudut lebih tajam agar mempertegas kesan sporty-nya. Hanya saja bentuk housing lampu kabutnya dibuat berbeda dengan Raize, serta grille-nya terlihat lebih besar.
Harga Lebih Mahal
Tambahan lainnya untuk Legender yaitu spion, atap, hingga pilarnya berwarna hitam, seakan terlihat seperti ‘atap yang melayang’. Bumper belakang barunya sudah dilengkapi reflektor dan diffuser. Masih kurang? Tenang, ada aksesori seperti roofrail, rear spoiler, serta shark fin antenna yang semakin menambah kegantengan varian ini.
Tapi bagaimana dengan Fortuner biasa? Karena facelift, maka tak ada ubahan total pada model non-Legender-nya. Tapi ada ubahan bumpernya yang sekilas mirip dengan bumpernya Suzuki Baleno. Interior keduanya sama saja, tapi dengan panel instrumen baru dengan aksen biru, touchscreen 8 inci (9 inci di Legender). Bahkan pada Legender ada fitur tambahan seperti ambient light, wireless charger, sistem audi JBL, kamera 360 derajat, dan power tailgate dengan sensor kaki.
Fitur Toyota Safety Sense hanya dihadirkan pada varian Legender saja. Pilihan mesinnya masih tetap sama, yaitu 2.400 cc dan 2.800, semuanya diesel. Harganya untuk Fortuner biasa mulai Rp 586-664 jutaan, dan Fortuner Legender dipatok Rp 701-823 juta! Itu banderol di Thailand, mungkin kalau di Indonesia harganya bisa lebih murah dari itu, walau Toyota harus mengorbankan sebagian fiturnya.
